Kamis, 04 April 2013

Kode Isyarat Saat Touring


Hand code (kode tangan) :
  1. Gunakan hanya tangan kiri
  2. Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
  3. Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
  4. Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
  5. Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
  6. Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
  7. Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
Foot kode (kode kaki) :
  1. Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
  2. Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
  3. Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
Horn code (kode klakson) :
  1. Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
  2. Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
  3. Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar :
  1. Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
  2. Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
  3. Patuhi semua standar SAFETY RIDER
  4. Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
  5. Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Tata cara pemberangkatan :
  1. Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
  2. RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
  3. Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
  4. RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
  5. Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
Tata cara konvoi :
  1. dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
  2. tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
  3. posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
  4. atur jarak aman sesuai kecepatan
  5. pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
  6. tidak melanggar lampu merah
  7. teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
  8. nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
  9. hidupkan lampu hazard (opsional)
  10. tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
  11. tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
  12. tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
  13. tidak saling mendahului
  14. pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
  15. usahakan selalu dan tetap tenang
  16. tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata cara di lampu lalu lintas (lalin) atau di persimpangan :
  1. RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
  2. tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
  3. tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata cara konvoi terputus :
  1. Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
  2. RC mengurangi kecepatan
  3. setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
  4. mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
  5. setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
Tata cara menghalau penyusup :
  1. maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
  2. berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
  3. Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
Tata cara peserta mengalami masalah :
  1. peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
  2. RC memberhentikan konvoi
  3. Sp advice RC bila tidak mengetahui
  4. Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
  5. tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
  6. tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
  7. bila terjadi kecelakaan minor injured :
    1. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
    2. korban dirawat sementara
    3. bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
  8. bila terjadi kecelakaan major injured :
    1. parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
    2. semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
    3. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
    4. evakuasi dipimpin langsung oleh RC
    5. RC broadcast berita dan
    6. wajib stop touring
  9. bila terjadi mogok :
    1. klotur emergency stop
    2. ditangani oleh peserta yang mengerti
    3. RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
    4. antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.

TOUR de DIENG


PESERTA Tour de DIENG 6-7 April 2013
SPTC (St. Paul Touring Community – Kleco)
Padmo Adi – New MegaPro
Angga – New MegaPro (50:50) coz kondisi badan masih blm memungkinkan..
Ardyan – Vario
Pigie & Ayu – Revo/Supra
Rengga – Vixion
Si Gonk & Deni – Revo
Dimas & Dedi – Jupiter MX
Antonius "Permadi" Adi - Jupiter MX
Ricky - MegaPro
Arjun - MegaPro
Unin & Eli - Jupiter Z
Andreas Heri (dan istri) - Byson
Alex - Thunder
YVCI – Klaten
Cosmas Benny Pratigna – Vixion
Bikara (Kartosuro)
Adri V Nugroho & Susilo Nugroho - Supra

START ENGINE 13.00 (fix)

ROUTE
via Salatiga - Ambarawa

ACARA
06 Maret 2013
12.00 Kumpul di pool Kleco (Sekre)
12.30 Daftar Ulang
12.45 Briefing Safety Riding dan Tata Cara konvoi
13.00 Start Engine, mengampiri Bikara (pool Kartosuro)
18.00 / 18.30 Sampai di TKP (Istirahat)
19.00-20.00 Deklarasi SPTC (Berdoa Kepada Tuhan, The Rider of The Universe)
20.00 Acara bebas (Jangan lupa istirahat)
07 Maret 2013
08.00 Start Engine – Pulang ke Solo (via Magelang - Jogja)
13.00 Sampai di Sekre
N.B.:
Silakan lihat tata cara touring.
Silakan masing-masing mempelajari peta (google map).
Tanggal 7 kita pulang pagi karena HMPC ada acara ultah.
Kita pulang via Jogja, mengantar pulang Eli.
Sebelumnya silakan servis dan ganti oli motor. Bilang saja pada mekanik, mau dipakai touring.
Persiapkan Riding-Gear. Minimum: Helm, Jaket, Celana Panjang, Kaos Tangan, Sepatu, Jas Hujan (Mantol).
Persiapkan kebutuhan pribadi.
Patuhi larangan radius 500-700 meter dari kawah Timbang!!! (status akan terus di up-date)

Rabu, 03 April 2013

Laporan tentang Dieng



Kalau matahari masih meraja, ada baiknya lewat Salatiga-Banyubiru-Ambarawa. Pemandangannya mengasyikkan. Ada 2 ringroad yang bisa kita jadikan shortcut (Ringroad Salatiga dan Ringroad Ambarawa). Jarak tempuh Solo-Dieng via Banyubiru adalah 175 km, 6 liter (NMP 1=30), 4 jam (rata-rata 50 kph). Karakter jalan mulai lepas Boyolali hingga ke Dieng adalah jalan pegunungan. Maka, motor harus prima, kondisi fisik dan psikis rider harus bagus. Jalan relatif mulus seperti paha Cherrybelle, walau di beberapa tempat ngampyang. Pemandangan alam sepanjang jalan juga manis. Menikmati perjalanan, itu yang penting. Hujan bisa mengguyur sewaktu-waktu. Siapkan mantol, kalau bisa yang single, jangan yang batman. Mantol batman bisa dipakai ketika berada di TKP sebagai alas duduk atau untuk membungkus barang bawaan. Awas juga kabut. Pakai helm dengan visor bening, jangan yang berwarna (hitam atau pelangi).


Keadaan Dieng aman. Long week end (libur Paskah) kemarin ramai. Tetapi hari Senin ketika saya ke sana sepi sekali. Mungkin karena itu "Hari Senin". Daerah WASPADA adalah 15 kilometer ke Barat dari Telaga Warna (arah kawah). Bau amis belerang tercium hingga ke Telaga Warna. Biaya masuk Telaga Warna 6K. Aku tidak bisa ke Sun Rise sebab terhalang kabut tebal. Berkunjung ke Candi-candi juga manis. Ada beberapa pendapa yang bisa kita pakai. Atau, kalau memiliki uang yang cukup, kita bisa sewa kamar/rumah untuk bermalam. Kata bojoku, ada yang sewa 1 kamar cukup 50K. Tapi kata narasumber yang aku temui (mungkin agen atau makelar kamar), sewa kamar @200K, dan sewa rumah @1.500K nego.

Kalau mau langsung pulang, siap-siap night ride. Lampu depan harus prima. Kondisi jalan dari Dieng ke Wonosobo sempit. Ada satu jalan yang longsor (hanya cukup untuk lewat 1 mobil, dan letaknya persis di tikungan. Kabut dan hujan lebat bisa saja langsung turun. Hawa sangat dingin. Kita bisa beristirahat di Wonosobo.
Kita pulang baiknya lewat Magelang. Jalurnya Dieng-Wonosobo-Parakan-Temanggung-Magelang. Temanggung Magelang hanya 12 km. Kontur jalan Magelang adalah jalan raya kota. Sangat lebar (4 jalur), sehingga kita bisa berkendara dengan santai dengan tubuh yang sudah lelah. Di Sleman, kita bisa ambil jalur ke Jakal, untuk mengantar Eli, syukur-syukur bisa mampir istirahat. Total perjalanan (Solo-Banyubiru-Dieng-Magelang-Jogja-Solo, plus muter-muter Dieng, plus istirahat) adalah 388 km, 12 liter, 12 jam.

TOUR de DIENG


PESERTA Tour de DIENG 6-7 April 2013
SPTC (St. Paul Touring Community – Kleco)

  1. Padmo Adi – New MegaPro
  2. Angga – New MegaPro
  3. Ardyan – Vario
  4. Pigie & Ayu – Revo/Supra
  5. Rengga – Vixion
  6. Si Gonk & Deni – Revo
  7. Dimas & Dedi – Jupiter MX
  8. Antonius "Permadi" Adi - Jupiter MX
  9. Ricky - MegaPro
  10. Arjun - MegaPro
  11. Unin & Eli - Jupiter Z
  12. Andreas Heri (dan istri) - Byson

  13. Alex - Thunder

YVCI – Klaten
  1. Cosmas Benny Pratigna – Vixion
Bikara (Kartosuro)
  1. Adri V Nugroho & Susilo Nugroho - Supra


START ENGINE 13.00 (fix)


ROUTE
via Salatiga - Ambarawa


ACARA
06 Maret 2013
12.00 Kumpul di pool Kleco (Sekre)
12.30 Daftar Ulang
12.45 Briefing Safety Riding dan Tata Cara konvoi
13.00 Start Engine, mengampiri Bikara (pool Kartosuro)
18.00 / 18.30 Sampai di TKP (Istirahat)
19.00-20.00 Deklarasi SPTC (Berdoa Kepada Tuhan, The Rider of The Universe)
20.00 Acara bebas (Jangan lupa istirahat)
07 Maret 2013
08.00 Start Engine – Pulang ke Solo (via Magelang - Jogja)
13.00 Sampai di Sekre

N.B.:
  1. Silakan lihat tata cara touring.
  2. Silakan masing-masing mempelajari peta (google map).
  3. Tanggal 7 kita pulang pagi karena HMPC ada acara ultah.
  4. Kita pulang via Jogja, mengantar pulang Eli.
  5. Sebelumnya silakan servis dan ganti oli motor. Bilang saja pada mekanik, mau dipakai touring.
  6. Persiapkan Riding-Gear. Minimum: Helm, Jaket, Celana Panjang, Kaos Tangan, Sepatu, Jas Hujan (Mantol).
  7. Persiapkan kebutuhan pribadi.
  8. Patuhi larangan radius 500-700 meter dari kawah Timbang!!! (status akan terus di up-date)